Satreskrim Polres Cilegon Amankan Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur
CILEGON, InovasiNews.Com - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cilegon berhasil mengamankan seorang terduga pelaku pencabulan anak di bawah umur.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (27/12) sekitar pukul 10.00 WIB di Lingkungan Dermage Malang, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.
Pencabulan kepada anak umur 10 tahun itu dilakukan seorang laki laki umur 61 tahun.
Kapolres Cilegon, AKBP Eko Tjahyo Untoro melalui Kasat Reskrim, AKP Syamsul Bahri membenarkan peristiwa tersebut.
"Unit PPA Satreskrim Polres Cilegon telah mengamankan seorang laki-laki yang telah melakukan pencabulan kepada anak di bawah umur yang terjadi pada Rabu (27/12) sekitar pukul 10.00 WIB," ucapnya.
AKP Syamsul menjelaskan kronologis kejadian tersebut.
"Awalnya saudara AM (17) sedang bermain hp di rumah lalu datang saudari JH (45) menanyakan ayah dari AM lalu AM menjawab bapak lagi keluar lalu saudari JH mengatakan udah kamu aja lalu saudara AM menuju ke tempat kejadian di depan rumah ibu MM yang beralamat Linkungan Dermage malang Kelurahan Gerem Kecamatan grogol Kota Cilegon," kata Syamsul.
"Setelah sampai saudara AM mengintip dan melihat Korban Bunga (10) sedang dicabuli oleh tukang somay, saat AM mempergoki, tukang somay tersebut menarik tanganya lalu merangkul saudara AM dan mengatakan agar tidak mengatakan hal tersebut. Setelah itu tukang somay pergi dan membawa sepedanya, lalu AM cari tukang somay tersebut menggunakan sepeda motor setelah satu kilometer AM ketemu tukang somay dan mengajak tukang somay tersebut kerumah pak RT," tambah Syamsul.
Pelaku bernama MI (61), warga Sukanaraga, Desa Babakan Sari, Majalengka.
Terakhir Syamsul mengatakan pelaku dijerat beberapa Pasal.
“Perbuatan cabul terhadap anak di bawah umur yang dimaksud dalam Pasal 82 ayat Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-undang Nomor 01 tahun 2016 tentang perubahan Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak," tutup Syamsul. (*/red)