Legislator Golkar ini Pertanyakan Efektivitas Pemblokiran Situs Judi Online yang Dilakukan Kemkominfo
Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin. |
JAKARTA, InovasiNews.Com – Anggota Komisi Komunikasi DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Nurul Arifin mengkritisi efektivitas dari kebijakan memblokir situs judi online yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo).
Apalagi pemblokiran itu mengklaim pada semester kedua 2023 sudah memblokir 800 ribu lebih situs judi online.
Nurul mempertanyakan efektivitas blokir situs judi online tersebut lantaran pada Januari-Maret 2024 masih ada transaksi judi online hingga Rp100 triliun.
“Bapak sudah menjanjikan dan implementasinya seperti apa? Kalau kenyataannya sampai hari ini berlanjut terus dan kelihatannya semakin parah beberapa bulan pun sudah Rp100 triliun transaksi uangnya,” kata Nurul saat rapat dengan Kemkominfo yang juga dihadiri Menterinya, Budi Arie Setiadi, di Gedung DPR, Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.
Nurul juga menyinggung upaya Menkominfo Budi Arie Setiadi yang selama ini kerap menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna menutup rekening yang berkaitan dengan judi online.
Nurul menaruh curiga langkah itu juga tak efektif karena banyak kalangan masyarakat menengah ke bawah yang masih terjerat judi online.
Menanggapi komentar tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengatakan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan angka transkasi judi online menurun saja dulu.
“Mohon maaf, saya ini pendapat pribadi ya. Bahwa yang disampaikan PPATK Rp 100 triliun dalam tiga bulan itu, karena Pak Presiden akhirnya dalam rapat sudah bilang ke saya, ‘sudahlah, pokoknya saya mau ukurannya angkanya turun, angka judi online ya turun’. Kalau Rp 100 triliun per tiga bulan, berarti kan kali empat, setahun bisa Rp 400 triliun kan,” ujar Budi.
Menurut Budi, berdasarkan hasil pemantauan Kominfo, masalah judi online juga melibatkan money laundry. Dia memastikan pihaknya berkomitmen terhadap pemberantasan judi online.
“Pokoknya kita komit lah, kalau soal judi online. Bukan apa, ini soal ekonomi keluarga, ini menyangkut ekonomi keluarga masa depan kita sebagai bangsa karena rusak. Ini dirusak oleh negara lain lagi, uangnya dibawa kabur,” tambahnya. (*/red)