Jelang Pilkada 2024, Influencer Ajak Masyarakat Banten Hindari Berita Hoaks, Provokasi dan Ujaran Kebencian di Media Sosial
Banten, InovasiNews.Com - Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) pada Bulan November 2024 ini menjadi kesempatan yang istimewa bagi masyarakat Banten untuk mewujudkan kehidupan demokrasi yang berkualitas sehingga hasil yang positif selama lima tahun ke depan dapat dinikmati seluruh masyarakat Banten tanpa terkecuali.
Banyaknya pemilih muda dalam Pilkada 2024 menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara Pemilu, di mana permasalahan yang ada saat ini adalah selain tingkat pengetahuan dan pemahaman pemilih muda terhadap politik masih dinilai rendah juga kemungkinan dihadapkan adanya maraknya hoaks yang bertebaran di media sosial.
Menjelang Pilkada 2024 akan banyak bertebaran informasi hoaks di dunia digital atau media sosial seperti kampanye negatif dan kampanye hitam, pencemaran nama baik, fitnah dan lain sebagainya. Untuk itu, masyarakat diharapkan untuk tetap berhati-hati dan cerdas dalam menerima informasi apapun.
Putra Aji Sujati, (Influencer) mengimbau kepada masyarakat Banten, khususnya para pemilih pada Pilkada Damai 2024 agar menjadi pemilih cerdas dengan tidak termakan informasi hoaks apalagi turut menyebar berita-berita hoaks atau konten negatif lainnya.
“Pemilu adalah pesta demokrasi, pesta kemeriahan, sehingga seyogyanya masyarakat Banten menjadi pemilih cerdas dengan menggunakan hak pilihnya secara cerdas serta beropini secara cerdas,” Ucap Putra Aji Sujati.
Terkait dengan Pilkada damai 2024, Putra Aji Sujati sendiri berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat, pemilih secara umum, dan pemilih muda terus memberikan literasi digital untuk menghadapi Pilkada 2024. Pentingnya menjaga kualitas demokrasi, kuncinya adalah adanya edukasi yang memiliki tujuan membekali masyarakat cakap digital yang mencakup empat pilar yaitu keamanan digital, etika digital, masyarakat digital, dan budaya digital.
“Wujudkan Pilkada Banten aman dan damai, jangan ada provokasi, ujaran kebencian, dan adu domba di media sosial,” Tuturnya.
“Bebas memilih tanpa berselisih,” Tegas Aji.