Jika Kotak Kosong Menang di Pilkada 2024, KPU Telah Siapkan Skema
Komisioner KPU RI, August Mellaz. |
JAKARTA, InovasiNews.Com – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), August Mellaz mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skema kemungkinan kotak kosong menang pada Pilkada 2024 di 37 daerah yang memiliki calon tunggal.
Menurut Mellaz, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) terakhir dengan Komisi II DPR, KPU telah merencanakan jika kotak kosong memenangkan suara, maka Pilkada selanjutnya akan dilaksanakan satu tahun setelahnya, yaitu pada 2025.
“Kalau misalnya yang menang adalah kolom kosong. Ini kan kebijakan politik yang sudah kami bicarakan di RDP terakhir bersama Komisi II. Itu Pilkada selanjutnya dilakukan paling lambat satu tahun. Jadi di 2025,” kata Mellaz kepada wartawan, Jumat, 4 Oktober 2024.
Selain menentukan jadwal pelaksanaan Pilkada berikutnya, KPU dan DPR juga akan membahas sumber anggaran pelaksanaannya, apakah menggunakan APBN atau APBD.
Durasi proses penyiapan Pilkada berikutnya diperkirakan akan berlangsung antara sembilan hingga sebelas bulan. Saat ini, jadwal alternatif tersebut sedang dibahas di internal KPU.
“Jadi sementara itu kalau misalkan kotak kosong yang menang, Pilkadanya diulang lagi satu tahun? Ya, tapi istilahnya bukan Pilkada ulang, karena itu dimulai dari awal jadi tahapan awal,” kata Mellaz.
Diketahui, Pilkada Serentak 2024 diikuti oleh 37 pasangan calon tunggal yang akan menghadapi kotak kosong. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan dengan 44 bakal pasangan calon yang mendaftar ke KPU, namun tidak mendapatkan lawan.
Sejumlah penantang baru mendaftarkan diri ke KPU setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menerbitkan putusan nomor 70/PUU-XXII/2024 yang melonggarkan ambang batas pencalonan.
KPU juga sempat memperpanjang masa pendaftaran dan membuka kembali penyerahan berkas pencalonan bagi wilayah yang memiliki calon tunggal.
“Dari 44 daerah tersebut, saat ini totalnya ada 37 (daerah). Jadi mengalami penurunan di tujuh wilayah,” kata Mellaz.
Ia menambahkan, pasangan calon tunggal tetap akan diberi kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi mereka dalam debat terbuka, serta tetap akan mengundi nomor urut.
“Tidak serta-merta karena calon tunggal, kolom surat suaranya itu akan nomor satu,” ucapnya.
Semua pasangan calon tunggal ini diusung oleh gabungan partai politik, dan tidak ada satu pun calon nonpartai. (*/red)