Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Serang Turun Tajam
SERANG, InovasiNews.Com – Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) di Kabupaten Serang menurun tajam selama tiga tahun terakhir. Penurunan yang cukup tinggi itu pun di bawah tingkat nasional.
“Capaian penurunan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Serang lumayan cukup tinggi di bawah tingkat nasional, dan itu kan atas kerja atau peran mereka para kader posyandu,” kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah kepada wartawan.
Hal itu disampaikan Tatu usai menghadiri Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu dalam Rangka Penurunan Angka Kematian (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui Integritas Pelayanan Kesehatan Primer di Lapangan Tenis Indoor Setda Kabupaten Serang, Kamis, 31 Oktober 2024.
Berdasarkan data Dinkes, kata Tatu, pada Tahun 2022 angka kematian ibu sebanyak 54 ibu yang meninggal dunia pasca persalinan. Kemudian Tahun 2023 menurun menjadi 34 ibu, dan Tahun 2024 hingga Oktober ibu yang meninggal hanya 21 orang.
“Kalau untuk angka kematian bayi, Tahun 2023 sebanyak 200 bayi meninggal dan Tahun ini, hanya 106 bayi, ini penurunan yang sangat signifikan,” ucapnya.
Tatu mengatakan, kegiatan peningkatan kapasitas kader posyandu setiap tahun dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes), karena ada hal-hal atau pemahaman-pemahaman untuk para kader posyandu yang harus disampaikan.
“Jadi ketika ada kegiatan seperti ini disampaikan supaya mereka juga lebih semangat, tentunya ucapan terima kasih kita kepada mereka,” ucapnya.
Pada momen tersebut juga diberikan penghargaan bagi para kader posyandu yang berprestasi atau kader yang teladan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat atas penilaian dinas kesehatan.
“Penghargaan supaya mereka lebih semangat lagi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Serang, Rahmat Fitriadi mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan fokus untuk prioritas strategis angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Salah satu programnya, kata dia, memperkuat layanan integrasi pelayanan kesehatan primer.
“Jadi pelayanan kesehatan primer tersebut diharapkan bisa menurunkan lebih rendah lagi untuk angka kematian ibu dan angka kematian bayi ini. Itu yang pertama sasarannya,” katanya.
Karenanya, lanjutnya, integrasi layanan primer atau ILP berbasis pada masyarakat yang ada di desa dan kecamatan, maka salah satu yang menjadi fokus itu juga adalah kader posyandu.
“Karena kader ini akan menjadi agen. Nanti agen di dalam menyampaikan informasi, melakukan edukasi, melakukan promosi, dan lain-lain sehingga tentunya perlu adanya peningkatan kapasitasnya,” tuturnya.
Turut hadir para pejabat Eselon II di Lingkungan Pemkab Serang, para Camat, para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Serang, Anggota DPRD Kabupaten Serang, Kepala Dinkes Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti, Ketua TP PKK Kabupaten Serang Habibah, dan sekitar 500 kader posyandu se-Kabupaten Serang. (*/red)