Diduga Fiktif, PKBM Nurul Falah Cianjur Gelembungkan Jumlah Siswa Demi Dapatkan BOP Untuk Keuntungan Pribadi
Cianjur, InovasiNews.Com - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah lembaga pendidikan non formal yang mendapatkan kucuran anggaran dana dari pemerintah pusat (APBN) sejak tahun 2019, yang mana anggaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dan berfungsi sebagai wadah pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemandirian.
Namun sangat disayangkan masih banyaknya oknum yang diduga menyalahgunakan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dari pemerintah pusat khususnya yang berada di Kabupaten Cianjur, modus yang dilakukan diantaranya dengan cara manipulasi data terkait jumlah sarana prasarana serta siswa seperti halnya yang di temukan di PKBM Nurul Falah di Kampung Cicadas RT/RW 001/002 Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Rabu (27/11/2024).
Saat tim Aliasi Pendidikan Nusantara melakukan investigasi di PKBM tersebut pada hari Jum’at (22/11/2024), fakta di lapangan sangat bertolak belakang dengan data yang terdaftar di Dapodik pusat, padahal dasaran data Dapodik adalah hasil dari laporan yang di input oleh PKBM tersebut.
Menurut keterangan Ikhsan selaku penjaga di PKBM Nurul Falah menerangkan bahwa kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada hari Senin sampai Jum’at sore dengan jumlah murid yang hadir sekitar, paket A : 6 Orang, Paket C : 17 Orang, sedangkan untuk siswa Paket B semuanya belajar secara Daring dan belum pernah hadir bahkan pada saat PPDB pun hanya dilakukan melalui media sosial INSTAGRAM.
“Paket C itu 17 Orang sisanya paket A paling 6 Orang, kelas paket B teh semua online belum pernah hadir karena jauh,” ungkap Ikhsan selaku penjaga sekolah.
Bahkan, lanjut Ihksan, hampir 80% jumlah siswa yang ada belum pernah melakukan tatap muka, dikarenakan kebanyakan siswa dari luar daerah, seperti, : bogor, Sukabumi, bahkan ada pula dari luar Jawa seperti Jawa Timur, hal tersebut menurut Ihksan bisa terjadi dikarenakan pendaftaran selolah lebih banyak melalui medsos tanpa ada asesmen secara langsung atau tatap muka.
“Wajar mas, karena kebanyakan siswa yang ada daftar melalui online seperti Facebook Instagram dan lain-lain dan kebanyakan siswa juga dari luar daerah seperti Bandung, Bogor, Sukabumi bahkan ada yang dari luar Jawa seperti dari Jawa Timur makanya siswa yang hadir sekarang pasti sedikit,” tukasnya.
Tak selang beberapa lama datang seorang yang mengaku guru tutor dari PKBM Nurul Fallah dan memberi keterangan yang berbanding terbalik dengan keterangan sebelumnya.
Dirinya menyampaikan bahwasanya PKBM tersebut tidak memiliki murid dari luar daerah semua yang ada berasal dari Cianjur, seperti Cianjur Selatan bahkan ia pun mengelak bahwa pendaftaran siswa melalui daring namun keterangan yang diberikan tidak dapat dibuktikan karena, pada saat ditanya jumlah dan nama siswa tidak memberikan jawaban yang spesifik bahkan alasan ketidakhadirannya siswa dikarenakan proses belajar mengajarnya menggunakan sistem pokjar (kelompok belajar) yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Cianjur. Hal tersebut pun tidak dapat dibuktikan karena dirinya enggan menunjukkan lokasi tempat para siswa melakukan Pokjar dengan alasan tidak ingin mengganggu proses belajar mengajar.
“Mungkin kalau bapak ke sananya mau dengan kita, kita fasilitasi kalau sendiri kan orang di pokjar itupun kadang “bu ieu teh aya naon jadi sieun” (Bu ini ada apa, jadi takut) akibatnya itu sampai pernah ada pemilik pokjarnya “tutup we” (tutup aja),” Pungkasnya.
(Tim/Red)