Kegagalan Program Pendidikan: PKBM Cilegon Dituding Mark Up Dana
Cilegon, InovasiNews.Com – Beragam kasus dugaan penyimpangan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM ) kian mewarnai program pendidikan, bahkan sudah menjadi trend di lingkungan lembaga pendidikan. Tak terkecuali, dugaan kasus tersebut juga terjadi di PKBM yang berada di daerah kota Cilegon, Senin (6/1/2025).
Berdasarkan penelusuran awak media di lapangan, setiap kali berkunjung ke PKBM di daerah Cilegon sama sekali tidak ada kegiatan proses belajar-mengajar, bahkan gedung PKBM terlihat tidak sesuai dengan Arkas yang di cantumkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Sementara itu, salah satu contoh jumlah siswa yang terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pada Tahun Ajaran (TA) 2023-2024 tercatat ada 236 warga belajar (siswa) dan untuk TA 2024-2025 tercatat sebanyak 253 siswa untuk di PKBM melati Cibeber.
Tidak hanya itu, data sarpras yang tercantum di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) ruang kelas yang ada itu 10 tapi pada kenyataannya di lapangan tidak sesuai dengan apa yang di cantumkan.
Menanggapi hal itu, aktivis Pegiat Pemerhati Program Pendidikan, Aji Fatullah, pihaknya mengaku prihatin terhadap program pendidikan kesetaraan atau PKBM yang terkesan menjadi lahan untuk mendulang rupiah para oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Kami merasa prihatin terhadap program pendidikan kesetaraan atau PKBM yang notabenenya untuk program pengentasan pendidikan, namun pada prakteknya banyak terjadi dugaan – dugaan penyimpangan. Antara lain dugaan penggelapan bantuan - bantuan operasional pendidikan (BOP) maupun dugaan Mark Up jumlah siswa dan manipulasi data serta pemalsuan jumlah sarana dan prasarana yang di miliki. Kami akan melaporkan dugaan-dugaan tersebut ke Kejari Cilegon maupun Unit Tipikor Polres Cilegon,” Tegasnya.
(*/Red)