Dahulu Membenci, Kini Mengimani: Kisah Joram van Klaveren Menemukan Islam
BALARAJA – inovasiNews.com Siapa sangka, seorang politisi yang dulu dikenal keras menentang Islam kini justru menjadi Muslim? Joram van Klaveren, mantan anggota Partai untuk Kebebasan (PVV) Belanda, dulunya lantang mengkritik Islam. Tapi perjalanan hidup membawanya ke arah yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Semua bermula ketika ia ingin menulis buku yang berisi kritik terhadap Islam. Dengan penuh keyakinan, ia mulai meneliti ajaran Islam, mencari kesalahan untuk memperkuat argumennya. Namun, semakin dalam ia membaca, semakin ia menemukan hal-hal yang tak sesuai dengan prasangkanya selama ini.
Ia mulai mempertanyakan banyak hal. Mengapa Islam sering disalahpahami? Kenapa umat Muslim begitu teguh dalam keyakinannya? Bukannya menemukan celah untuk mengkritik, ia justru menemukan kebenaran yang selama ini tak ia sadari.
Islam bukan sekadar agama, tetapi sebuah sistem kehidupan yang penuh keteraturan. Konsep ketuhanan dalam Islam terasa begitu logis, jauh dari kontradiksi yang sering ia temui dalam keyakinannya sebelumnya. Segala aturan dalam Islam tampak seimbang dan masuk akal.
Salah satu hal yang paling menggugah hatinya adalah konsep tauhid. Islam mengajarkan bahwa Tuhan itu satu, tanpa sekutu, tanpa perantara. Konsep ini begitu sederhana, namun memiliki makna yang dalam. Ia tak lagi melihat Islam sebagai sesuatu yang rumit, tetapi sebagai kebenaran yang murni.
Dulu, ia percaya bahwa Nabi Muhammad ï·º adalah tokoh yang penuh kontroversi. Namun setelah membaca langsung sumber-sumber Islam yang otentik, ia justru menemukan sosok pemimpin yang luar biasa. Nabi Muhammad ï·º adalah contoh sempurna dalam keadilan, kasih sayang, dan kebijaksanaan.
Saat menelaah Al-Qur’an, ia semakin takjub. Kitab suci ini tetap terjaga selama ribuan tahun tanpa perubahan sedikit pun. Di dalamnya, ia menemukan jawaban atas pertanyaan yang selama ini menghantuinya. Setiap ayat seolah berbicara langsung kepadanya.
Dulu ia melihat Islam sebagai ancaman, tetapi kini ia sadar bahwa semua ketakutannya hanyalah hasil propaganda dan kesalahpahaman. Semakin ia mendalami Islam, semakin ia merasa tenang dan menemukan kedamaian di dalamnya.
Ia bukan satu-satunya yang mengalami perjalanan ini. Sebelumnya, koleganya di PVV, Arnoud van Doorn, lebih dulu masuk Islam. Melihat orang-orang dengan latar belakang serupa menemukan hidayah membuatnya semakin yakin bahwa ini bukan kebetulan.
Keputusannya memeluk Islam adalah bukti bahwa kebenaran tidak bisa disembunyikan selamanya. Ia yang dulu membenci Islam, kini justru membelanya. Perjalanan spiritualnya mengajarkan bahwa Islam adalah cahaya bagi siapa saja yang ingin mencari kebenaran dengan hati terbuka.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah benar-benar memahami dan mengamalkan Islam? Ataukah kita justru masih ragu dengan ajaran yang telah kita anut sejak lahir?
Aminudin Al Ikhlasi, Wakil Ketua MAC Ormas LMPI Balaraja, mengatakan: "Hidayah itu milik Allah. Kisah Joram van Klaveren mengajarkan bahwa Islam akan selalu menemukan jalannya ke hati yang tulus mencari kebenaran."
Joram van Klaveren telah membuktikan bahwa Islam bukanlah agama yang menakutkan seperti yang dulu ia kira. Justru, Islam adalah jalan menuju kebijaksanaan dan kedamaian sejati.
Jika seorang yang dulu membenci Islam saja bisa takjub dengan keindahannya, bagaimana dengan kita?
( oim )