Headline
Kabar Daerah
Tangerang
0
Lapak Tuak di Balaraja Masih Beroperasi di Bulan Ramadan, Ustad Ahmad Rustam: "Jangan Sampai Azab Allah Turun!"
TANGERANG, InovasiNews.Com - Di tengah kesucian bulan Ramadan, dugaan keberadaan lapak penjual tuak di Jl. Raya Serang No.24, Balaraja, tepat di samping PT. Seiwa Logistics Indonesia, masih beroperasi tanpa ada tindakan dari pihak berwenang.
Jika benar demikian, hal ini bukan hanya mencederai nilai-nilai keislaman, tetapi juga menjadi potret lemahnya pengawasan terhadap dugaan kemaksiatan yang terjadi di ruang publik.
Ustad Ahmad Rustam, seorang aktivis kerohanian warga Desa Saga Kecamatan Balaraja, dengan tegas mengecam fenomena ini. Ia menilai dugaan pembiaran terhadap praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam di bulan suci sebagai bentuk kelalaian yang tidak bisa ditoleransi.
"Apakah kita sudah kehilangan rasa malu kepada Allah? Di bulan ketika setan-setan dibelenggu, justru manusia mengambil alih peran mereka dengan membiarkan dugaan kemaksiatan merajalela? Ini bukan hanya soal individu yang berjualan, tetapi soal lemahnya ketegasan moral di tengah masyarakat!" ujar Ustad Ahmad Rustam dengan nada penuh keprihatinan.
Lebih lanjut, ia menyoroti peran pemerintah daerah, Satpol PP, serta aparat penegak hukum yang seharusnya bertindak tegas dalam menjaga ketertiban, terutama di bulan suci. “Dimana sikap tegas aparat? Apakah hukum hanya tajam bagi rakyat kecil tapi tumpul ketika berhadapan dengan pelaku dugaan maksiat? Jangan sampai masyarakat menilai bahwa ada dugaan pembiaran sistematis terhadap kemungkaran,” sindirnya tajam.
Tak hanya itu, ia juga mendesak Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk tidak hanya bersuara dalam fatwa, tetapi juga aktif dalam pengawalan moral umat. "Fatwa tanpa tindakan adalah omong kosong. Jangan biarkan umat bertanya-tanya, di mana suara ulama ketika agama mereka dilecehkan?" tegasnya.
Seruan juga ia tujukan kepada ormas Islam agar tidak bersikap pasif dalam menghadapi fenomena ini. “Jika kita semua diam, maka kita ikut bertanggung jawab atas rusaknya moral generasi mendatang. Ini bukan hanya tentang satu lapak, tapi tentang bagaimana kita menjaga martabat agama dan negeri ini,” katanya penuh ketegasan.
Lebih jauh, Ustad Ahmad Rustam memperingatkan bahwa dugaan pembiaran terhadap kemaksiatan di bulan Ramadan bisa menjadi sebab turunnya azab Allah. "Jangan salahkan siapa pun jika negeri ini tidak mendapatkan keberkahan. Kita sendiri yang membiarkan pintu-pintu dugaan maksiat terbuka lebar di saat seharusnya kita memperbanyak amal ibadah!" serunya.
Ia juga mengingatkan bahwa dugaan pembiaran terhadap hal ini akan berdampak buruk bagi generasi muda. "Jika anak-anak kita melihat bahwa hal-hal yang dilarang agama dibiarkan begitu saja, mereka akan menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa. Ini ancaman serius bagi masa depan Islam!" pungkasnya.
Sampai berita ini diterbitkan, dugaan lapak tuak tersebut masih beroperasi tanpa tindakan nyata dari pihak terkait. Pertanyaan pun mengemuka: Apakah dugaan kemaksiatan telah menjadi hal lumrah di Balaraja ini, bahkan di bulan Ramadan?. ( red/)
Via
Headline