Israel Dilanda Kebakaran Hebat, Petugas Pemadam: Butuh 20 Jam Untuk Memadamkan Api
InovasiNews.com Israel tengah menghadapi bencana kebakaran hebat yang melanda sejumlah wilayah pada Sabtu (26/4) malam waktu setempat. Api yang meluas dengan cepat akibat angin kencang dan cuaca panas ekstrem membuat upaya pemadaman menjadi sangat sulit. Menurut keterangan juru bicara dinas pemadam kebakaran Israel, sekitar 120 petugas diterjunkan ke lokasi, dibantu puluhan kendaraan pemadam dan beberapa unit pesawat khusus untuk menyiramkan air dari udara. "Diperkirakan butuh waktu 20 jam atau lebih untuk benar-benar memadamkan seluruh titik api," ujar salah satu pejabat dinas pemadam.
Kebakaran ini memaksa ribuan warga untuk mengungsi dari rumah mereka, terutama di kawasan hutan dan pemukiman pinggiran kota. Sejumlah infrastruktur juga dilaporkan rusak parah, termasuk jaringan listrik dan jalan raya.
Hingga laporan ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kebakaran. Namun, pihak berwenang membuka kemungkinan adanya faktor kelalaian manusia selain kondisi alam yang ekstrem.
Pemerintah Israel menyatakan status darurat di beberapa wilayah terdampak dan mengimbau warga untuk tetap waspada serta mengikuti arahan evakuasi dari pihak berwenang.
Menanggapi peristiwa ini, Ustad Ahmad Rustam, seorang aktivis kerohanian, memberikan pandangan kritis. Ia menyatakan, "Kebakaran besar ini hendaknya menjadi bahan perenungan bagi kita semua. Ketika kezhaliman dan keangkuhan dibiarkan merajalela, maka sunnatullah bisa berlaku dengan berbagai bentuk musibah.
Allah Maha Adil. Setiap kejahatan yang dilakukan terhadap kemanusiaan dan terhadap negeri-negeri muslim akan ada balasannya, baik di dunia maupun di akhirat. Ini adalah peringatan keras yang tidak boleh kita abaikan," ujar Ustad Ahmad Rustam.
Peristiwa kebakaran besar yang menimpa Israel ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak tentang betapa rapuhnya kekuatan manusia di hadapan kehendak Allah. Seperti yang diingatkan Ustad Ahmad Rustam, musibah adalah momentum untuk muhasabah (introspeksi diri) dan kembali kepada nilai-nilai keadilan, kemanusiaan, dan ketakwaan.
Semoga tragedi ini menjadi pintu hidayah bagi banyak pihak untuk memperbaiki diri dan dunia ini menuju kedamaian yang hakiki.
(Oim)